The Left Tears

Tik... Tik... Tik...
Detik demi detik terdengar dengan jelas ditelingaku. Sepi, hening, gelap, hanya terdapat setitik cahaya.

Ya, itu aku. Diriku di malam hari. Memandang layar handphone, kamar gelap, pendingin ruangan yang terasa amatlah dingin. Tak ada kegembiraan yang biasa kurasakan.

Delapan bulan telah berlalu. Masih jelas diingatanku, delapan bulan lalu selalu terdengar suara notifikasi di handphone ku ini. Senyum yang selalu mengembang dibibirku. Tawa yang selalu muncul karena lelucon - leluconmu. 

Apa kabarmu? 

Malam ini, sungguh lucu. Sangat lucu.
Kamar gelap, dingin, dan cahaya dari Handphone ku membuat senyumanku ini terlihat dengan samar. Senyuman yang muncul, saat aku membaca percakapan kita. Gila bukan? Memandang layar handphone di tengah malam dan tersenyum teringat masa lalu. Dua jam sudah waktu berlalu. Mataku terasa sangat lelah karena membaca di kegelapan. Kupejamkan mataku.

Tapi, air mata justru yang mengalir dari mata kiri ku. Haha. Lucu bukan? Air mataku keluar dari sisi kiri terlebih dahulu. Sungguh aneh. Kuhapus air mata ku, ingatan tentang masa lalu kita membuatku tersenyum. Tetapi, senyum yang diiringi air mata.

Komentar